Masalah terbesar di hadapan kita yaitu sampah. Sebagian masyarakat acuh tak acuh menanggapi sampah padahal yang kita ketahui sampah itu berasal dari mereka sendiri.
Tingkat kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya risiko bencana di suatu kawasan, terutama di negera-negara kepulauan seperti Indonesia. World Risk Report mencatat sepanjang 2002 hingga 2011, telah terjadi 4.130 bencana di seluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 1 juta meninggal dunia dan kerugian material mencapai US$1,195 triliun. Laporan Risiko Dunia ini juga membuat World Risk Index (Indeks Risiko Dunia) yang memeringkatkan 173 negara berdasarkan risiko menjadi korban bencana sebagai akibat dari bencana alam.
Hal ini menunjukkan bahwa makhluk hidup khususnya merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Dan, manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya. Kerusakan lingkungan yang terjadi juga di dominasi dengan sampah- sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mencegah peningkatan kerusakan lingkungan ini.
Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
A. Reduce
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya.
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1. Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3. Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4. Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
5. Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat
B. Reuse
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
1. Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik.
  1. Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
  2. Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
C. Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1. Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
  1. Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
  2. Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
  3. Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
Tingkat kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya risiko bencana di suatu kawasan, terutama di negera-negara kepulauan seperti Indonesia. World Risk Report mencatat sepanjang 2002 hingga 2011, telah terjadi 4.130 bencana di seluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 1 juta meninggal dunia dan kerugian material mencapai US$1,195 triliun. Laporan Risiko Dunia ini juga membuat World Risk Index (Indeks Risiko Dunia) yang memeringkatkan 173 negara berdasarkan risiko menjadi korban bencana sebagai akibat dari bencana alam.
Hal ini menunjukkan bahwa makhluk hidup khususnya merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Dan, manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya. Kerusakan lingkungan yang terjadi juga di dominasi dengan sampah- sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mencegah peningkatan kerusakan lingkungan ini.
Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
A. Reduce
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya.
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1. Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3. Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4. Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
5. Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat
B. Reuse
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
1. Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik.
  1. Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
  2. Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
C. Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1. Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
  1. Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
  2. Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
  3. Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
Namun dari sekian celoteh diatas hal yang paling penting adalah sebuah kesadaran akannya mencintai alam
pernahkah kalian berpikir apa sumbangsi kita pada alam ini yang mana alam telah merelakan dirinya untuk kita tinggal mendiami dirinya...
Salah satu contoh kekurangan kesadaran pada lingkungan terutama  yaitu kurang perhatinnya masyarakat akan kepedulian bersama akan lingkungan
so
percuma ada celoteh namun tidak ada tindakan...
Read More …

Categories:

Perkembangan dan pertambahan jumlah sampah tidak dapat dibendung lagi. Setiap manusia bertambah, maka secara otomatis, jumlah sumber sampah pun bertambah, baik yang sifatnya sampah rumah tangga, komersil, ataupun industri. Teoretis, setiap orang di kota-kota di Indonesia menghasilkan 2,5-3,5 L/ Orang / Hari dan jika dikalikan dengan jumlah warga Negara Indonesia(WNI), 245 juta jiwa maka setiap harinya sampah yang dihasilkan Warga Negara Indonesia 612,5-857,7 Juta Liter / Hari. Dengan melihat fenomena yang mencengangkan ini, tentu saja semua orang yang ada di Bumi Pertiwi Ini setuju bahwa diperlukan langkah-langkah komperhensif yang mampu mengolah dan mengelola sampah yang ada sehingga tidak berbahaya pada manusia dan lingkungan di sekitarnya.
Limbah atau sampah adalah semua buangan yang dihasilkan oleh semua aktivitas manusia yang berbentuk padat, lumpur(sludge), cair maupun gas yang dibuang karena tidak dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi. Walaupun dianggap sudah tidak berguna dan tidak bermanfaat lagi, namun terkadang masih bisa dimanfaatkan lagi untuk dijadikan bahan baku. Pembagian Limbah dapat dikenali sebagai berikut:
1. Berdasarkan sumbernya, seperti : limbah kegiatan kota (masyarakat), industri, pertambangan.
2. Berdasarkan fasanya/bentuknya : padat, berlumpur (sludge), cair, gas.
3. Berdasarkan sifat bahayanya : limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), limbah non-B3, limbah domestic.
Komposisi sampah biasanya dinyatakan sebagai %berat atau %volume terhadap kelompok atau jenisnya
Sampah rumah tangga pada umumnya mengandung bahan mudah membusuk yang tinggi (bisa mencapai 75-80%) dan kadar air yang tinggi (65-70%)
Pembagian komposisi biasanya dinyatakan sebagai
- Sisa makanan
- Kulit dan karet
- Debu
- Kertas
- Logam
- Plastik
- Kain / tekstil

 Teknis Operasional Pengelolaan sampah.

Terdiri atas kegiatan :
 
1. Pewadahan (storage)

• Pewadahan adalah proses penampungan sampah sementara.
• Proses pewadahan yang baik dapat:
o Mengurangi bau yang menuncul yang dapat mengakibatkan terkumpulnya bibit-bibit penyakit.
o Jumlah air huja yang mengenai sampah yang dapat menambah kadar air pada sampah.
o Mengurangi pencampuran sampah agar mudah diolah.

2. Pengumpulan (collection)

Pengumpulan adalah proses penggabungan sampah-sampah dari tempat pewadahan menuju alat transfer.
Teknik-teknik pengumpulan:
a. Pola Individual Langsung oleh truk sampah.
b. Pola Individual tidak langsung oleh grobak.
c. Pola Komunal Langsung oleh truk sampah.
d. Pola Komunal tidak langsung.
e. Pola penyapuan jalan.
 
3. Pemindahan (transfer)
Pemindahan adalah proses penampungan sementara sebelum diangkut oleh truk. Bentuknya bisa berupa sebuah area yang luas atau tempat penampungan yang besar yang letaknya tersebar.

4. Pengangkutan (transportation)
Pengangkutan adalah proses pemindahan sampah ke tempat pengolahan.
5. Pengolahan/pemrosesan (treatment/processing)
Pengolahan : bertujuan untuk memroses sampah agar :
a. Berkurang volume atau beratnya, seperti insinerasi, pengomposan
b. Berkurang sifat bahayanya terhadap manusia atau lingkungan
c. Lebih memudahkan dalam penanganan selanjutnya, antara lain :
d. Penghalusan (grinding)
e. Pemadatan
6. Daur ulang (reuse, recovery, recycling)
• Daur ulang adalah proses penanganan sampah dengan cara manual agar sampah dapat dimanfaatkan kembali.
• Secara Umum sampah yang dapat dimanfaatkan kembali adalah sampah pembungkus dan sampah plastic.
• Di Negara-negara maju seringkali sudah dipersiapkan berbagai sarana pembungkus yang siap didaur ulang setelah digunakan.
• Proses daur ulang paling ideal adalah dengan adanya pemisahan sampah.

7. Penyingkiran (disposal)
Disposal merupakan proses pembuangan akhir kea lam seperti ke dalam tanah ataupun ke dalam lautan. Proses ini biasa disebut juga landfilling.
Saat ini terdapat 2 jenis landfilling yang biasa digunakan:
1. Open Dumping
 

2. Sanitary Landfill





Read More …

Categories:

Assalamualikum wr. wb

kali ini saya akan memaparkan tentang penghematan air dalam kehidupan sehari-hari.
Pernah membayangkan bagaimana kalau tiba-tiba persediaan air kita mulai menurun? Kita tidak bisa mencuci, memasak, mandi, dan sebagai akibatnya, penyakit pun mengintai.
Saat ini, akibat penggunaan air yang boros dan penurunan luasnya daerah hijau, stok air bersih makin sedikit. Tapi Ayo Ayo Hemat air sekarang dapat mengumpulkan beberapa tips yang gampang dilakukan di rumah.
Nah, apa hubungan antara suplai air kita dan penurunan tingkat daerah hijau kota? Penggunaan air tanah secara berlebihan dan pembangunan ibukota dengan penggunaan tiang pancang besar (area hijau makin terbatas), menyebabkan permukaan tanah ibukota menurun. Setiap tahun, warga Jakarta mendapatkan 251.8 m3 air dari air tanah. Padahal, potensi air tanah yang dapat dimanfaatkan hanya 186.2 m3!
Alhasil, beberapa wilayah di Jakarta sudah merasakan sulitnya mendapatkan air bersih.
Jelas, untuk meghindari tenggelamnya kota besar seperti Jakarta (termasuk rumah kita), pengunaan air kita harus dikurangi. Pengurangan tersebut juga dapat membantu kita untuk menghemat pengeluaran biaya untuk mengakses air (listrik, pompa air tanah atau PDAM).
TIPS (mulai dari paling mudah)
  • Cek kondisi sambungan antara pipa air dan keran di setiap titik saluran air yang ada di dalam rumah.
  • Simpan air bekas saat cuci piring: Bak cuci piring 'double sink' lebih hemat air karena air keran tidak perlu mengucur terus saat mencuci. Gunakan satu ember di salah satu bak, dan buang air bekas cucian untuk menyiram tanaman atau WC.
  • Memasukkan botol air di tanki WC: Terdengar aneh kan? Padahal, memasukkan botol kemasan yang diisi air dalam tanki WC merupakan salah satu cara paling efektif, mudah dan murah untuk menggurangi pengunaan air saat flushing. Dalam 1 hari, kita membuang air sebanyak 2.5 botol galon air bersih hanya untuk membilas toilet. Dengan menggunakan botol air, kita bisa menghemat antara 15-20 liter per hari.
  • Mandi 5 minit saja: Menghabiskan air bersih sekitar 30 liter saja, daripada menggunakan bathtub (bisa 60 liter).
  • Gosok gigi dengan keran tertutup: Capek, kita suka lupa matikan keran saat sikat gigi. Tapi, membiarkan keran terbuka selama 1 menit itu sama dengan membuang 1 botol galon air bersih sehari.
  • Memasang keran 'one touch': (liter air yang dihematkan per hari = 85%).
  • Membuat lubang Biopori: Cara pembuatannya sangat mudah, yaitu dengan membuat lubang berdiameter 10 cm. Lubangnya diisi dengan sampah organik. Saat hujan turun, lubang ini akan terisi air. Air tersebut akan meresap ke dalam tanah dan diikat sebagai sumber air tanah yang nantinya akan kita butuhkan sebagai suplai air bersih.
  • Memasang talang air: Dengan media penyalur air hujan ini, air hujan disalurkan ke bidang yang lebih rendah, misalnya ke selokan atau/dan ke sumur resapan.
  • Pilih toilet/wc dengan 'dual flush': Sistem pembilasannya terdiri atas dua pilihan, sesuai dengan kebutuhan.
Ilustrasi gambar





Save water for our Earth

Sumber :http://hematair.blogspot.com/2010/05/save-water-save-life.html


Read More …

Categories: