Perkembangan dan pertambahan jumlah sampah tidak dapat dibendung
lagi. Setiap manusia bertambah, maka secara otomatis, jumlah sumber
sampah pun bertambah, baik yang sifatnya sampah rumah tangga, komersil,
ataupun industri. Teoretis, setiap orang di kota-kota di Indonesia
menghasilkan 2,5-3,5 L/ Orang / Hari dan jika dikalikan dengan jumlah
warga Negara Indonesia(WNI), 245 juta jiwa maka setiap harinya sampah
yang dihasilkan Warga Negara Indonesia 612,5-857,7 Juta Liter / Hari.
Dengan melihat fenomena yang mencengangkan ini, tentu saja semua orang
yang ada di Bumi Pertiwi Ini setuju bahwa diperlukan langkah-langkah
komperhensif yang mampu mengolah dan mengelola sampah yang ada sehingga
tidak berbahaya pada manusia dan lingkungan di sekitarnya.
Limbah atau sampah adalah semua buangan yang dihasilkan oleh semua
aktivitas manusia yang berbentuk padat, lumpur(sludge), cair maupun gas
yang dibuang karena tidak dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi.
Walaupun dianggap sudah tidak berguna dan tidak bermanfaat lagi, namun
terkadang masih bisa dimanfaatkan lagi untuk dijadikan bahan baku.
Pembagian Limbah dapat dikenali sebagai berikut:
1. Berdasarkan sumbernya, seperti : limbah kegiatan kota (masyarakat), industri, pertambangan.
2. Berdasarkan fasanya/bentuknya : padat, berlumpur (sludge), cair, gas.
3. Berdasarkan sifat bahayanya : limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), limbah non-B3, limbah domestic.
1. Berdasarkan sumbernya, seperti : limbah kegiatan kota (masyarakat), industri, pertambangan.
2. Berdasarkan fasanya/bentuknya : padat, berlumpur (sludge), cair, gas.
3. Berdasarkan sifat bahayanya : limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), limbah non-B3, limbah domestic.
Komposisi sampah biasanya dinyatakan sebagai %berat atau %volume terhadap kelompok atau jenisnya
Sampah rumah tangga pada umumnya mengandung bahan mudah membusuk yang tinggi (bisa mencapai 75-80%) dan kadar air yang tinggi (65-70%)
Pembagian komposisi biasanya dinyatakan sebagai
- Sisa makanan
- Kulit dan karet
- Debu
- Kertas
- Logam
- Plastik
- Kain / tekstil
Sampah rumah tangga pada umumnya mengandung bahan mudah membusuk yang tinggi (bisa mencapai 75-80%) dan kadar air yang tinggi (65-70%)
Pembagian komposisi biasanya dinyatakan sebagai
- Sisa makanan
- Kulit dan karet
- Debu
- Kertas
- Logam
- Plastik
- Kain / tekstil
Teknis Operasional Pengelolaan sampah.
Terdiri atas kegiatan :
1. Pewadahan (storage)
• Pewadahan adalah proses penampungan sampah sementara.
• Proses pewadahan yang baik dapat:
o Mengurangi bau yang menuncul yang dapat mengakibatkan terkumpulnya bibit-bibit penyakit.
o Jumlah air huja yang mengenai sampah yang dapat menambah kadar air pada sampah.
o Mengurangi pencampuran sampah agar mudah diolah.
• Proses pewadahan yang baik dapat:
o Mengurangi bau yang menuncul yang dapat mengakibatkan terkumpulnya bibit-bibit penyakit.
o Jumlah air huja yang mengenai sampah yang dapat menambah kadar air pada sampah.
o Mengurangi pencampuran sampah agar mudah diolah.
2. Pengumpulan (collection)
Pengumpulan adalah proses penggabungan sampah-sampah dari tempat pewadahan menuju alat transfer.
Teknik-teknik pengumpulan:
a. Pola Individual Langsung oleh truk sampah.
b. Pola Individual tidak langsung oleh grobak.
c. Pola Komunal Langsung oleh truk sampah.
d. Pola Komunal tidak langsung.
e. Pola penyapuan jalan.
Teknik-teknik pengumpulan:
a. Pola Individual Langsung oleh truk sampah.
b. Pola Individual tidak langsung oleh grobak.
c. Pola Komunal Langsung oleh truk sampah.
d. Pola Komunal tidak langsung.
e. Pola penyapuan jalan.
3. Pemindahan (transfer)
Pemindahan adalah proses penampungan sementara sebelum diangkut oleh truk. Bentuknya bisa berupa sebuah area yang luas atau tempat penampungan yang besar yang letaknya tersebar.
Pemindahan adalah proses penampungan sementara sebelum diangkut oleh truk. Bentuknya bisa berupa sebuah area yang luas atau tempat penampungan yang besar yang letaknya tersebar.
4. Pengangkutan (transportation)
5. Pengolahan/pemrosesan (treatment/processing)
Pengolahan : bertujuan untuk memroses sampah agar :
a. Berkurang volume atau beratnya, seperti insinerasi, pengomposan
Pengolahan : bertujuan untuk memroses sampah agar :
a. Berkurang volume atau beratnya, seperti insinerasi, pengomposan
b. Berkurang sifat bahayanya terhadap manusia atau lingkungan
c. Lebih memudahkan dalam penanganan selanjutnya, antara lain :
d. Penghalusan (grinding)
e. Pemadatan
6. Daur ulang (reuse, recovery, recycling)
• Daur ulang adalah proses penanganan sampah dengan cara manual agar sampah dapat dimanfaatkan kembali.
• Secara Umum sampah yang dapat dimanfaatkan kembali adalah sampah pembungkus dan sampah plastic.
• Di Negara-negara maju seringkali sudah dipersiapkan berbagai sarana pembungkus yang siap didaur ulang setelah digunakan.
• Proses daur ulang paling ideal adalah dengan adanya pemisahan sampah.
c. Lebih memudahkan dalam penanganan selanjutnya, antara lain :
d. Penghalusan (grinding)
e. Pemadatan
6. Daur ulang (reuse, recovery, recycling)
• Daur ulang adalah proses penanganan sampah dengan cara manual agar sampah dapat dimanfaatkan kembali.
• Secara Umum sampah yang dapat dimanfaatkan kembali adalah sampah pembungkus dan sampah plastic.
• Di Negara-negara maju seringkali sudah dipersiapkan berbagai sarana pembungkus yang siap didaur ulang setelah digunakan.
• Proses daur ulang paling ideal adalah dengan adanya pemisahan sampah.
7. Penyingkiran (disposal)
Disposal merupakan proses pembuangan akhir kea lam seperti ke dalam tanah ataupun ke dalam lautan. Proses ini biasa disebut juga landfilling.
Saat ini terdapat 2 jenis landfilling yang biasa digunakan:
1. Open Dumping
Disposal merupakan proses pembuangan akhir kea lam seperti ke dalam tanah ataupun ke dalam lautan. Proses ini biasa disebut juga landfilling.
Saat ini terdapat 2 jenis landfilling yang biasa digunakan:
1. Open Dumping
2. Sanitary Landfill
Categories:
Arsitektur