Selamat malam teman-teman. Teman pernahkah kamu berpikir arti sebuah uang seribu. Memang sih uang seribu itu di mata sebagian orang  nilai yang cukup kecil. Tapi tanpa anda sadari uang seribu itu uang yang begitu berharga. Teman coba liat kedua orang tua kamu betapa susahnya mereka mencari nafkah buat kita semua. Beribu cucuran keringat yang mereka teteskan untuk mengumpulkan yang namanya seribu rupiah. Kalian akan mengerti suatu saat nanti ketika kalian tahu bahwa seribu rupia itu begitu susah untuk di dapatkan dan butuh pengorbanan untuk semua itu.
Pernahkah kamu menghitung berapa biaya hidupmu dalam 1 bulan? Jika belum pernah, berarti kamu belum menyadari berapa nilai pengeluaran uang yang telah diberikan orang tuamu kepadamu. Baiklah, mari kita coba membuat perhitungannya, sehingga sedikit banyak kamu bisa merasakan beban yang ditanggung oleh orang tuamu untuk biaya hidupmu selama 1 bulan. Silahkan tanyakan kepada orang tuamu, berapa pengeluaran uang sekolah, uang jajan, uang belanja, uang listrik, air dan sebagainya.
Jika kamu totalkan, itulah biaya hidupmu selama 1 bulan yang baru kelihatan, belum lainnya yang belum tercantum seperti biaya pengobatan, biaya rekreasi, beli ini dan itu. Perhatikan jumlah nominal di atas! Pertanyaannya, dari manakah uangnya untuk biaya hidupmu selama 1 bulan tersebut? Pastinya, uangnya dari penghasilan orang tuamu, entah dari gaji atau dari hasil usaha kerja mereka. Artinya ada bagian yang didapatkan oleh orang tuamu dan harus dikorbankan demi kamu agar bisa bersekolah dan hidup layak. Orang tuamu telah berfikir jauh ke depan, yaitu dengan mengorbankan sejumlah uang demi anaknya maka diharapkan kelak kamu menjadi orang yang mempunyai kehidupan yang lebih baik dari mereka.
Semoga saja kamu bisa membalas budi kebaikan mereka kelak nantinya. Sungguh suatu hal yang mulia bukan? Mereka berkorban untuk kamu, lalu bagaimana cara kamu membalas pengorbanan orang tuamu? Apakah dengan belajar sungguh-sungguh dan berprestasi atau hanya belajar asal-asalan sehingga prestasi hanya gitu-gitu aja? Jika demikian, maka secara tidak kamu sadari, itu berarti kamu kurang sayang kepada orang tuamu. Buktinya kamu tidak menghargai jerih payah orang tuamu mencari uang. Kalau kamu sayang kepada orang tuamu, maka pengorbanan orang tuamu akan kamu balas dengan baktimu yaitu belajar dengan sungguh-sungguh sampai orang tuamu tahu, bahwa pengorbanannya tidak akan sia-sia.
Ingat, kalau kamu semangat belajar maka orang tuamu akan bertambah semangat untuk mencari uang, karena dia ingin memberikan lebih baik lagi buat kamu. Itulah hati orang tuamu, mereka bekerja banting tulang demi anaknya. Sebaliknya, kalau kamu malas, maka hanya akan membuat hati orang tuamu kesal dan marah-marah. Itu artinya, kamu bukan meringankan beban orang tuamu, eh malah menambah beban kehidupan mereka. Bagaimana bisa orang tuamu semangat kerjanya, kalau anaknya bermalas-malasan?
Sekarang tanyakan pada dirimu! Apakah kamu mencintai dan sayang kepada orang tuamu? Trus bandingkan dengan apa yang telah kamu perbuat terhadap prestasi belajarmu. Apakah tindakanmu saat belajar dan bersekolah sudah menunjukkan kalau kamu menghasihi mereka? Coba perhatikan, mana yang kira-kira akan membahagiakan orang tuamu? Apakah kamu mengucapkan ribuan kalimat, “Aku mengasihimu mama dan papa, sambil memberikan nilai raport yang merah/tidak naik kelas? Atau kamu cukup menunjukkan nilai prestasimu dan raportmu dengan hasil terbaik kepada orang tuamu dan membuat orang tuamu bangga dan bahagia.
Bukankah tindakan yang kedua yang benar-benar menunjukkan bahwa kamu menyayangi mereka? Katakan pada dirimu, jika kamu sayang kepada orang tuamu, maka mulai sekarang, kamu harus belajar sungguh-sungguh dengan segenap hati untuk mencapai hasil prestasi yang terbaik dari segenap kemampuanmu. Selamat menyayangi orang tuamu dengan perbuatan, bukan hanya dengan ucapan kata-kata !

Categories:

Leave a Reply