Berikut ini cerita tentang seorang anak petani miskin di sebuah sekolah
dasar di australia di sebuah wilayah pedesaan yang cukup
terpencil. Beberapa puluh tahun yang lalu, disuatu hari saat anak ini
sekolah, sang guru seni menyuruh anak didiknya untuk menggambar rumah
impiannya, sangat tidak disangka anak petani miskin ini menggambar rumah
yang sangat besar dan mewah. Dengan keyakinan tinggi si anak merasa
bahwa gambarnya bagus dan layak mendapatkan nilai A, namun apa yang
terjadi ? sang guru memberikan nilai F untuk gambarnya tersebut.
Anak tersebut memprotes sang guru, "Kenapa engkau memberikan aku nilai F padahal rumah yang ku gambar sangat bagus ?"
Sang guru menjawab, "Engkau terlalu menghayal!
bagaimana mungkin engkau seorang anak petani miskin di desa kecil ini
dapat memiliki rumah besar dan mewah seperti itu? sangat tidak masuk
akal!!"
Rupanya anak kecil tersebut benar-benar kecewa dengan penilaian gurunya tersebut, namun dia tidak putus asa, kejadian ini membuat dia benar-benar berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya.
Di akhir cerita, terbuktilah bahwa anak petani di
desa terpencil tersebut berhasil mewujudkan mimpinya, ia sekarang sudah
menjadi pengusaha sukses dan berhasil membangung sebuah rumah besar dan
mewah seperti yang dahulu diimpikannya.
Saat rumah tersebut selesai dibuat, ia mengundang teman-teman dan warga
di sekitar rumahnya, termasuk gurunya yang dahulu memberikan nilai F untuk mimpi besarnya.
Sang guru hanya bisa terdiam
dan tercengang saat melihat sebuah gambar yang sudah lusuh dalam sebuah
pigura yang indah, sebuah gambar rumah besar dan mewah dengan nilai F, tulisan tangan sang guru.
Pelajaran berharga yang bisa
diambil dari kisah ini, jangan pernah berkecil hati jika orang-orang
menertawakan mimpi-mipi Anda, jangan takut mengejar mimpi meskipun Anda
dianggap sebagai orang gila. Jangan khawatir, hampir sebagian besar
pengusaha sukses dan orang-orang hebat di dunia ini pernah dianggap gila
oleh banyak orang.
Categories: