Ini tentang indonesia, dari zaman ke zaman perkembangan dunia begitu pesat tidak terkecuali negeri ini.Indonesia begitu pesat kekacauannya. Memang dilihat sekilas negeri ini damai dan sejahtreah namum jika 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx9x6GtlMaDUJqxSQL5t0AcATUapHjwoyYs9rK864YbQxDtnll61hfWdZP2PQ_EaHC4c4DrbqWuYtXJESChm29pUUCHTJ8HvRn2eWThAwg_qvob7mhovWDMFa6wsamuJO-5kFQAIUJmqY/s400/02.%20Patung%20Selamat%20Datang.jpg     kita lihat secara seksama negeri ini di terjang badai kekacauan. Ke binheka tunggal ikaan mulai tergoyangkan rasa memiliki antar sesama mulai memudar ini di akibatkan tidak adanya saling mempercayai antar sesama. Contoh kecil tragedi di mesuji tanah yang begitu berkah malahan di jadikan rana pertumpahan darah. Ini sesuai perkataan pendiri negeri ini terdahulu Bung Karno yang berkata  “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” kata-kata ini sangat pas menggambarkan keadaan negeri saat ini. Kata sang maestro terbukti adanya kini kita saling memakan antar sesama. Anehnya lagi kebangkitan reformasi tahun 1998 tidak tertanam lagi di lubuk sang pemuda inidonesia. Kita lihat mahasisiwa saat ini berdemo, berorasi tidak kenal waktu. Pertama-tamanya masyarakat mendukung aksi mahasiswa namun seiring waktu berjalan kegiatan mahasiswa turun kejalan hanya membuat jalan macet total, memblokir jalan tanpa mengindahkan para pengguna jalan. Akibat dari semua itu masyarakat merespon tindakan mahasisiwa tersebut dengan membuka jalan yang di blokade. Para mahasisiwa tidak pernah berpikir di kalua dalam aksinya itu memblokade jalan ada seorang ibu yang akan melahirkan. Kemudian mobil ambulans tidak bisa bergerak yang akhirnya ibu itu melahirkan di dalam mobil. Bagaimana perasaan kalian. Sungguh begitu kejamnnya dunia ini. Kita sebagai pemudah seharusnya berpikir sebagai mana mestinya untuk memperbaiki negeri ini yang sedang di terjang badai kekacauan. 
Mungkin saja di alam berbeda sana para pendiri bangsa kecewa akan tinggkah laku kita. Mereka bersusah payah membangun dan mempertahankan negeri ini malahan kita seenak-enaknya membuyarkan cita-cita leluhur kita yang menginginkan negeri kita damai dan sejahterah. Apabila kita tidak bersatu negeri ini akan terombang-ambing dalam lautan kekacauan. Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaran” Bung Karno

Categories:

Leave a Reply