Harga Bawang Melonjak
Permasalahan ini sedang di hadapi oleh indonesia dengan harga bawang melonjak naik.
SLEMAN - Polemik naiknya harga bawang menjadi perhatian
serius kalangan akademisi. Dekan Fakultas Pertanian UGM Jamhari menilai
penyebab lonjakan harga disebabkan persoalan konsumsi, distribusi dan
produksi.”Menurut data BPS, 92 persen rumah tangga di Indonesia
mengonsumsi bawang merah. Dan produksi dalam negeri pun sebenarnya sudah
mampu memenuhi 90 persen dari kebutuhan nasional. Hanya saja, persoalan
distribusi menjadi kendala sehingga menyebabkan harga bawang melonjak,”
kata Jamhari di UGM (21/3).Jamhari mengungkapkan sudah sekitar satu
tahun, pemerintah Indonesia membatasi impor holtikultura, bukan dalam
hal kuantitas, namun pada waktu dan lokasi masuknya komoditas. Untuk
hortikultura hanya boleh diimpor pada masa paceklik. Dan lokasi masuknya
barang hanya boleh melalui tiga pelabuhan yakni Tanjung Perak, Makassar
dan Belawan.Kebijakan tersebut, terang Jamhari, sebenarnya sempat
ditentang karena ditakutkan menimbulkan inflasi. Namun, Jamhari menilai
kebijakan tersebut bagus untuk memacu petani meningkatkan hasil
produksi. Karena, jika kebutuhan nasional terpenuhi, maka pemerintah
juga tidak perlu impor bawang merah.”Konsekuensinya, jika harga mahal,
pemerintah wajib turun tangan sebagai pihak yang berwenang mengendalikan
harga,” jelas Dosen Sosial EkonomiPertanian ini.Berbeda dengan bawang
merah, produktivitas bawang putih nasional justru minim. Petani bawang
putih di Indonesia baru mampu memenuhi 20 persen dari kebutuhan
nasional. Hal ini membuat pemerintah mengimpor bawang putih dalam jumlah
banyak.Sementara itu, Dosen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM
Endang Sulistianingsih mengatakan dari data BPS produksi bawang merah
tiap tahun selalu naik. Namun ternyata masih belum bisa mencukupi
kebutuhan nasional. Hal ini disebabkan cara pengelolaan hasil panen yang
buruk dan benih yang digunakan bukan kualitas terbaik.Endang
mengatakan, seharusnya petani bisa menyimpan hasil produksi dan
menjualnya sedikit demi sedikit. Selain lebih untung, harga bisa tetap
stabil. Apalagi bawang merah yang berkualitas baik mampu bertahan hingga
tiga bulanan. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah kelompok petani
bersama-sama menyediakan gudang penyimpanan.”Sangat disayangkan karena
hingga saat ini belum ada pembudidayaan khusus untuk benih. Hal ini
disebabkan kegiatan pembudidayaan benih membutuhkan waktu lama.
Karenanya, petani kita memilih membeli benih yang sudah jadi,”
terangnya. (bhn/iwa)
Categories:
News